JADI AHLI BELANJA..
2. Bawa inspirasi sebanyak mungkin…kalo gag muat di otak..ya sobek aja majalah ang jadi sumber inspirasimu!!!he3
3.Buat daftar apa yang persisnya anda perlukan!!
4.Tetapkan harga..Anggaran dana sejelas-jelasnya sebelum masuk Shoppingcenter faforit kamu.
5.Buat prioritas…
6.jangan ragu bawa sampel dari rumah kalo memang untuk menemukan pasangan yang tepat bagi si sampel..
7.Buat daftar toko yang wajib anda kunjungi …kalo perlu,bikin peta perjalanan sekalian..
8.Kenakan pakaian yang fleksibel,mudah copot-pakai…dan gag bikin gerah.
9.PERGILAH SENDIRI…karena dengan sendiri,it`s absolutly free..tapi kalo memang perlu pendapat kedua..bawa serta temen kita yang paling deket dengan sarannya yang selalu dalam trek!
10.longgarkan waktu…BELANJA DENGAN TERBURU2 ADALAH BENCANA
11.jangan belanja saat merasa sedih…pilihan orang yang lagi sedih hanyalah barang barang yang menyedihkan dan merugikan secara finansial..mending hilangkan kesedian kamu dengan sebatas mengamati saja..tidak membeli!
12.tanyakan sekurang2nya 3 pertanyaan kepada diri anda sendiri,apa kelebihan barang itu,kelemahannya,pas ato gag?dst..
13.PERIKSALAH PETUNJUK PENCUCIAN…ribet gag perawatannya..
14….13 cukup kale ya….intinya,kita harus kerahkan keSMARTan kita saat belanja!!
12:57 PM | 0 Comments
Belanja pas diskon..
1.Putuskan apa yang tengah anda cari…stay focus disana…
2.Pastikan tu barang pas dengan kamu.. 3.Pikirkan tentang kenyamanan barang itu.
4.Setialah pada sesuatu yang klasik…sekarang mank ngetren,tapi bagaimana tahun depan?
5.Jangan beli barang diskon apapun yang tidak akan anda beli dengan harga biasa.
12:55 PM | 0 Comments
Merawat pakaian
MERAWAT PAKAIAN ANDA TIPS : selalu periksalah petunjuk di pakaian sebelum ente mencucinya.Ingat bahwa produsen sering mencantumkan “dry-Clean only” untuk melindungi mereka dari tuntutan jika pakaian tersebut rusak akibat dicuci!he3.. TUGAS HARIAN KAMU… 1. Menyimpan pakaian nersih begitu kamu ganti baju 2. Menaruh pakaian kotor di keranjang cucian (belilah kerangjang yang memisahkan pakaian gelap-terang untuk memudahkan pencucian) 3. Lipat dan simpanlah yang masih bisa dipakai lagi,gantung jaket dan celana panjang.sehingga gak perlu nyetrika lagi.. Berdasarkan bahan yang digunakan pada bajumu dan perlakuannya.. KATUN.. Sejuk dan nyaman serta cocok untuk panas dan dingin.katun dapat menyusut pada suhu tinggi.(maks 50 derajat C,mank mau digodok ape??) Kelebihan : mudah disetrika. Kelemahan : HARUS disetrika! LINEN Serat kain paling tahan lama di dunia!(3x lipat katun!!) Kelebihan : Sejuk, memungkinkan kulit kamu bernapas! Kelemahan : Jagoan soal lomba kusut!!bahkan ketika baru saja disetrika! Cucinya..pake tangan lebih aman! WOL Serat paling serbaguna.. Jangan gunakan mesin pengering sehabis mencucinya,mending pake yang alami. Karena pakaian wol dapat berubah bentuk jika digantung saat dijemur ,gulung di handuk untuk menyerap kelebihan air baru kemudian keluarkan…bentangkan sampai kering tapi tetep jauhkan dari panas langsung.OK? SUTRA Bahan termewah Cucilah dengan tanganmu sendiri+jangan pake mesin pengering!! Gunakan setrika pada suhu panas rendah dan tempatkan sehelai kain diatasnya untuk melindunginya.
12:53 PM | 0 Comments
MENCUCI
START MENCUCI DENGAN BENAR
1.pastikan semua saku kosong!
2.membalikkan jeans sebelum dicuci!ini untuk meminimalisir perpudaran warna yang mungkin
3.pisahkan pakaian yang berlumuran!
4.pisahkan bahan berserat,agar yang non serat tidak berbulu setelah kamu cuci!
TIPS : pakai pelembut pakaian untuk mempermudah Mami menyetrika dan menghemat waktu.
MENCUCI DENGAN TANGAN
1.Mencuci mengunakan air hangat adalah kesalahan besar..
2.masukkan detergen kedalam air biasa dengantakaran yang dianjurkan.Perlahan putar pakaian2 didalamnya sambil meremas-remas(BUKAN MEMERAS),bukan malah mengucek!
3.diemin sebentar…ucek n bilas one by one…selesai..
4.Keringkan secukupnya…jangan biarkan pakaianmu kaku karena saking kelamaan kepanasan!
MENYETRIKA..
Most Valuable Boring Activities..
Syaratnya
1. Pasang headset..putar Lagu RAN dan Maliq n d`essential dan biarkan tangan kamu menyetrika sambil mengikuti alur SOUL MUSIC mereka..
2. Tekan jumlah pakaian yang harus disetrika,langsung gantung pakaian yang memang bisa diperlakukan kayak gitu!
3. Hati- hati dalam menyetrika bahan yang peka,kalo perlu kasi pelapis untuk memberikan perlindungan terhadap bahan tersebut.
TIPS : dengan memilih pakaian yang nada gunakan semalam sebelumnya akan menghemat waktu dan menghindari strees karena pakaian di pagi hari. Ini juga mencegah gonta-ganti pakaian yang hanya membuat cucian kita semakin menggunung!ingat pula bahwa..Satu jam dalam seminggu ialah milik SETRIKA!!!
12:50 PM | 0 Comments
10 CARA UNTUK MEMASTIKAN ANDA PUNYA SESUATU UNTUK DIKENAKAN
1. Hentikan kebiasaan membeli karena dorongan hati.
2. Bersihkan lemari kamu
3. Tentukan tema koleksi pakaianmu!!
4. Pilih dua atau tiga warna yang akan cocok dengan segala warna.
5. Temukan apa yang kurang dari almarimu!
6. Selalu beli pakaian yang cocok dengan apa ynag telah anda punya sebelumnya
7. Abaikan saran untuk membeli yang terbaik
8. Belilah banyak pakaian yang berwarna ketimbang pakaian yang bermotif
9. Hanya menambah maksimal 2 buah koleksi perbulan!
10. Nilai ulang pakaianmu secara terus menerus dan tanpa ampun!.Singkirkan yang tidak pas dengan anda!
TIPS : Berinvestasilah pada sejumlah wadah penyimpanan plastik yang dapat digunakan untuk menyimpan pakaian lewat musim.Ini akan membantu anda mencegah pakaian berdebu atau diserang ngengat saat tidak digunakan.
12:48 PM | 0 Comments
APA YANG HARUS DIBELI
“Belilah yang terbaik dari semuanya” adalah pepatah usang.
Belum lagi mengingat dampaknya terhadap kondisi keuangan kita
Namun,masih cukup berharga untuk mengeluarkan banyak uang demi benda benda tertentu sementara kamu dapat membeli benda – benda lainya dengan versi yang lebih murah
Keluarkan Sluruh kemampuan untuk membeli…
1.Jaket
2.Setelan
3.Sepatu
4.Tas Tangan
Nah..yang ini aman untuk dihemat..
1.Kaos polos
2.Kemeja
3.Kaus berkerah
4.Gaun
5.Rok dan ikat pinggang…
TIPS : kesulitan untuk membuat anggaran barang ape aje yang mau kamu beli?
Jika harus membatasi diri maka cukup beli 2 barang per bulan.
Satu mahal dan klasik..
Sementara yang atu lagi murah namun lagi “in” dan seru abiez..
Dengan begini, membangun dasar untuk sebuah lemari pakaian yang nbaik dapat dipadukan dengan mengikuti tren dan aliran kantong..
12:46 PM | 0 Comments
Agar gorengan tetep renyah
Bagaimana cara menjaga kerenyahan penganan gorengan jika kita tidak langsung menyajikannya setelah digoreng?? - Digoreng jangan terlalu lama sebelum disajikan (kalau disajikan siang hari, goreng pagi harinya saja, jangan malam sebelumnya), atau dalam adonannya tepungnya ditambahkan tepung beras. - Bisa juga dihangatkan di oven dengan api kecil. [nk] - Setelah digoreng langsung letakkan di tissue / kitchen towel, dan jangan ditumpuk langsung dengan gorengan lainnya. Fungsinya tissue/kitchen towel tsb untuk menyerap minyak; supaya gorengannya tidak lengket satu sama lain. [as] - Untuk menambah kerenyahan, pada adonan tepung untuk menggoreng bisa dicampurkan tepung sagu/kanji dengan perbandingan 1 sendok teh tepung sagu/kanji untuk 3-5 sendok makan tepung terigu. Sebaiknya dicoba dulu sampai pas perbandingannya, karena kalau terlalu banyak sagu/kanji bisa jadi keras sekali - Untuk menambah kegurihan, tambahin sedikit aja garam, atau kadang aku iseng suka dikasih royco rasa ayam sejumput saja. [md] - Setelah digoreng jangan langsung disimpan di tempat tertutup. Biarkan dulu kena angin dan baru ditaruh di tempat tertutup kalau mau dibawa ke tempat tujuan. [ri] - Kalau gorengan sudah kurang renyah / agak melempem, bisa dipanaskan sebentar dalam panggangan roti yang seperti oven [toaster oven], supaya jadi renyah lagi. [dn] - Tukang jual gorengan biasanya tambahin sedikit air kapur sirih di adonan tepungnya mereka supaya gorengan tetap renyah. Trus, gorengnya sebaiknya dengan minyak yg banyak. Jadi, biarpun bertumpuk2, gorengan dijamin tetap renyah. Tapi hati2 lho, kalo kebanyakan air kapur sirih, malah jadi keras tuh gorengannya. [ir] - Cara buat air kapur sirih: beli kapur sirih di pasar, di tukang bunga rampai/tukang jual bumbu dapur belinya. Taruh di toples kaca, tutupin. Kalo mau dipakai kasih air sedikit, goyang goyang botolnya supaya kapurnya larut sedikit. Tinggal tuang airnya, siap dipakai.[st] - Ibu mertuaku sering bikin pisang goreng, tapi tepungnya pake tepung beras Rose Brand. Tepung berasnya cuma dicampur dengan telur 1 + garam + pewarna kuning biar nggak pucet + air kapur sirih dikit. Trus di goreng. Wah aku paling suka tepung gorengnya. [ab] - Aku punya dua cara bikin tepung pisang goreng, yang pertama mirip sama punya Ambar, cuma aku tambah tepung kanji dg perbandingan 1 : 2 untuk tepung kanji sama tepung beras. Pakai 1 bt telur puyuh + garam + gula pasir dikit (supaya tepungnya berwarna agak kecoklatan) + air kapur sirih. - Cara kedua lebih enak, tepung lebih renyah dan garing dan awet, tapi bikinnya lebih susah. Tepungnya pake segitiga dikasih mentega, diaduk terus sampai rata, baru dikasih air sedikit sedikit sampai cukup konsentrasinya (tidak terlalu encer). Enak, deh! [st] - Untuk menjaga gorengan tetap renyah : 1. Tambahkan santan di adonan tepung 2. Tambahkan tepung beras &/ tepung tapioka di adonan tepung terigu. 3. Jangan tutup wadah gorengan sebelum dingin betul 4. Sisa minyak goreng harus benar-benar tiris 5. Untuk gorengan yang gurih-gurih (ex: martabak, bakwan, perkedel dll), tambahkan putih telur di adonan tepung. [rn] - Saya kalau bikin bakwan justru tepungnya tepung terigu, sementara kalau untuk pisang goreng sudah pasti pakai tepung beras + air kapur sirih + air kunyit + sedikit vanila. [id]
12:43 PM | 0 Comments
Wayang
Wayang,mungkin dari kita sudah tak asing dengan legendaris seni yang satu ini.. tapi..kenapa kita semakin malas nonton wayang?? DITINJAU DARI SEJARAH PERKEMBANGAN SERTA PERANANNYA DALAM MENUNJANG PENDIDIKAN KEPRIBADIAN BANGSA Oleh : Sutini. BA SEJARAH PERKEMBANGAN KESENIAN WAYANG Kesenian wayang dalam bentuknya yang asli timbul sebelum kebudayaan Hindu masuk di Indonesia dan mulai berkembang pada jaman Hindu Jawa. Pertunjukan Kesenian wayang adalah merupakan sisa-sisa upacara keagamaan orang Jawa yaitu sisa-sisa dari kepercayaan animisme dan dynamisme. Tentang asal-usul kesenian wayang hingga dewasa ini masih merupakan suatu masalah yang belum terpecahkan secara tuntas. Namun demikian banyak para ahli mulai mencoba menelusuri sejarah perkembangan wayang dan masalah ini ternyata sangat menarik sebagai sumber atau obyek penelitian. Menurut Kitab Centini, tentang asal-usul wayang Purwa disebutkan bahwa kesenian wayang, mula-mula sekali diciptakan oleh Raja Jayabaya dari Kerajaan Mamenang / Kediri. Sektar abad ke 10 Raja Jayabaya berusaha menciptakan gambaran dari roh leluhurnya dan digoreskan di atas daun lontar. Bentuk gambaran wayang tersebut ditiru dari gambaran relief cerita Ramayana pada Candi Penataran di Blitar. Ceritera Ramayana sangat menarik perhatiannya karena Jayabaya termasuk penyembah Dewa Wisnu yang setia, bahkan oleh masyarakat dianggap sebagai penjelmaan atau titisan Batara Wisnu. Figur tokoh yang digambarkan untuk pertama kali adalah Batara Guru atau Sang Hyang Jagadnata yaitu perwujudan dari Dewa Wisnu. Masa berikutnya yaitu pada jaman Jenggala, kegiatan penciptaan wayang semakin berkembang. Semenjak Raja Jenggala Sri Lembuami luhur wafat, maka pemerintahan dipegang oleh puteranya yang bernama Raden Panji Rawisrengga dan bergelar Sri Suryawisesa. Semasa berkuasa Sri Suryawisesa giat menyempurnakan bentuk wayang Purwa. Wayang-wayang hasil ciptaannya dikumpulkan dan disimpan dalam peti yang indah. Sementara itu diciptakan pula pakem ceritera wayang Purwa. Setiap ada upacara penting di istana diselenggarakan pagelaran Wayang Purwa dan Sri Suryawisesa sendiri bertindak sebagal dalangnya. Para sanak keluarganya membantu pagelaran dan bertindak sebagai penabuh gamelan. Pada masa itu pagelaran wayang Purwa sudah diiringi dengan gamelan laras slendro. Setelah Sri Suryawisesa wafat, digantikan oleh puteranya yaitu Raden Kudalaleyan yang bergelar Suryaamiluhur. Selama masa pemerintahannya beliau giat pula menyempurnakan Wayang. Gambar-gambar wayang dari daun lontar hasil ciptaan leluhurnya dipindahkan pada kertas dengan tetap mempertahankan bentuk yang ada pada daun lontar. Dengan gambaran wayang yang dilukis pada kertas ini, setiap ada upacara penting di lingkungan kraton diselenggarakan pagelaran wayang. Pada jaman Majapahit usaha melukiskan gambaran wayang di atas kertas disempurnakan dengan ditambah bagian-bagian kecil yang digulung menjadi satu. Wayang berbentuk gulungan tersebut, bilamana akan dimainkan maka gulungan harus dibeber. Oleh karena itu wayang jenis ini biasa disebut wayang Beber. Semenjak terciptanya wayang Beber tersebut terlihat pula bahwa lingkup kesenian wayang tidak semata-mata merupakan kesenian Kraton, tetapi malah meluas ke lingkungan diluar istana walaupun sifatnya masih sangat terbatas. Sejak itu masyarakat di luar lingkungan kraton sempat pula ikut menikmati keindahannya. Bilamana pagelaran dilakukan di dalam istana diiringi dengan gamelan laras slendro. Tetapi bilamana pagelaran dilakukan di luar istana, maka iringannya hanya berupa Rebab dan lakonnya pun terbatas pada lakon Murwakala, yaitu lakon khusus untuk upacara ruwatan. Pada masa pemerintahan Raja Brawijaya terakhir, kebetulan sekali dikaruniai seorang putera yang mempunyai keahlian melukis, yaitu Raden Sungging Prabangkara. Bakat puteranya ini dimanfaatkan oleh Raja Brawijaya untuk menyempurkan wujud wayang Beber dengan cat. Pewarnaan dari wayang tersebut disesuaikan dengan wujud serta martabat dari tokoh itu, yaitu misalnya Raja, Kesatria, Pendeta, Dewa, Punakawan dan lain sebagainya. Dengan demikian pada masa akhir Kerajaan Majapahit, keadaan wayang Beber semakin Semarak. Semenjak runtuhnya kerajaan Majapahit dengan sengkala ; Geni murub siniram jalma ( 1433 / 1511 M ), maka wayang beserta gamelannya diboyong ke Demak. Hal ini terjadi karena Sultan Demak Syah Alam Akbar I sangat menggemari seni kerawitan dan pertunjukan wayang. Pada masa itu sementara pengikut agama Islam ada yang beranggapan bahwa gamelan dan wayang adalah kesenian yang haram karena berbau Hindu. Timbulnya perbedaan pandangan antara sikap menyenangi dan mengharamkan tersebut mempunyai pengaruh yang sangat penting terhadap perkembangan kesenian wayang itu sendiri. Untuk menghilangkan kesan yang serba berbau Hindu dan kesan pemujaan kepada arca, maka timbul gagasan baru untuk menciptakan wayang dalam wujud baru dengan menghilangkan wujud gambaran manusia. Berkat keuletan dan ketrampilan para pengikut Islam yang menggemari kesenian wayang, terutama para Wali, berhasil menciptakan bentuk baru dari Wayang Purwa dengan bahan kulit kerbau yang agak ditipiskan dengan wajah digambarkan miring, ukuran tangan di-buat lebih panjang dari ukuran tangan manusia, sehingga sampai dikaki. Wayang dari kulit kerbauini diberi warna dasar putih yang dibuat dari campuran bahan perekat dan tepung tulang, sedangkan pakaiannya di cat dengan tinta. Pada masa itu terjadi perubahan secara besar- besaran diseputar pewayangan. Disamping bentuk wayang baru, dirubah pula tehnik pakelirannya, yaitu dengan mempergunakan sarana kelir / layar, mempergunakan pohon pisang sebagai alat untuk menancapkan wayang, mempergunakan blencong sebagai sarana penerangan, mempergunakan kotak sebagai alat untuk menyimpan wayang. Dan diciptakan pula alat khusus untuk memukul kotak yang disebut cempala. Meskipun demikian dalam pagelaran masih mempergunakan lakon baku dari Serat Ramayana dan Mahabarata, namun disana- sini sudah mulai dimasukkan unsur dakwah, walaupun masih dalam bentuk serba pasemon atau dalam bentuk lambang-lambang. Adapun wayang Beber yang merupakan sumber, dikeluarkan dari pagelaran istana dan masih tetap dipagelarkan di luar lingkungan istana. Pada jaman pemerintahan Sultan Syah Alam Akbar III atau Sultan Trenggana, perwujudan wayang kulit semakin semarak. Bentuk-bentuk baku dari wayang mulai diciptakan. Misalnya bentuk mata, diperkenalkan dua macam bentuk liyepan atau gambaran mata yang mirip gabah padi atau mirip orang yang sedang mengantuk. Dan mata telengan yaitu mata wayang yang berbentuk bundar. Penampilan wayang lebih semarak lagi karena diprada dengan cat yang berwarna keemasan. Pada jaman itu pula Susuhunan Ratu Tunggal dari Giri, berkenan menciptakan wayang jenis lain yaitu wayang Gedog. Bentuk dasar wayang Gedog bersumber dari wayang Purwa. Perbedaannya dapat dilihat bahwa untuk tokoh laki-laki memakai teken. Lakon pokok adalah empat negara bersaudara, yaitu Jenggala, Mamenang / Kediri, Ngurawan dan Singasari. Menurut pendapat Dr. G.A.J. Hazeu, disebutkan bahwa kata "Gedog" berarti kuda. Dengan demikian pengertian dari Wayang Gedog adalah wayang yang menampilkan ceritera-ceritera Kepahlawanan dari "Kudawanengpati"atau yang lebih terkenal dengan sebutan Panji Kudhawanengpati. Pada pagelaran wayang Gedog diiringi dengan gamelan pelog. Sunan Kudus salah seorang Wali di Jawa menetapkan wayang Gedog hanya dipagelarkan di dalam istana. Berhubung wayang Gedog hanya dipagelarkan di dalam istana, maka Sunan Bonang membuat wayang yang dipersiapkan sebagai tontonan rakyat, yaitu menciptakan wayang Damarwulan . Yang dijadikan lakon pokok adalah ceritera Damarwulan yang berkisar pada peristiwa kemelut kerajaan Majapahit semasa pemerintahan Ratu Ayu Kencana Wungu, akibat pemberontakan Bupati Blambangan yang bernama Minak Jinggo. Untuk melengkapi jenis wayang yang sudah ada, Sunan Kudus menciptakan wayang Golek dari kayu. Lakon pakemnya diambil dari wayang Purwa dan diiringi dengan gamelan Slendro, tetapi hanya terdiri dari gong, kenong, ketuk, kendang, kecer dan rebab. Sunan Kalijaga tidak ketinggalan juga, untuk menyemarakkan perkembangan seni pedalangan pada masa itu dengan menciptakan Topeng yang dibuat dari kayu. Pokok ceriteranya diambil dari pakem wayang Gedog yang akhirnya disebut dengan topeng Panji. Bentuk mata dari topeng tersebut dibuat mirip dengan wayang Purwa. Pada masa Kerajaan Mataram diperintah oleh Panembahan Senapati atau Sutawijaya, diadakan perbaikan bentuk wayang Purwa dan wayang Gedog. Wayang ditatah halus dan wayang Gedog dilengkapi dengan keris. Disamping itu baik wayang Purwa maupun wayang Gedog diberi bahu dan tangan yang terpisah dan diberi tangkai. Pada masa pemerintahan Sultan Agung Anyakrawati, wayang Beber yang semula dipergunakan untuk sarana upacara ruwatan diganti dengan wayang Purwa dan ternyata berlaku hingga sekarang. Pada masa itu pula diciptakan beberapa tokoh raksasa yang sebelumnya tidak ada, antara lain Buto Cakil. Wajah mirip raksasa, biasa tampil dalam adegan Perang Kembang atau Perang Bambangan. Perwujudan Buta Cakil ini merupakan sengkalan yang berbunyi: Tangan Jaksa Satataning Jalma ( 1552 J / 1670 M ). Dalam pagelaran wayang Purwa tokoh Buta Cakil merupakan lambang angkara murka. Bentuk penyempurnaan wayang Purwa oleh Sultan Agung tersebut diakhiri dengan pembuatan tokoh raksasa yang disebut Buta Rambut Geni, yaitu merupakan sengkalan yang berbunyi Urubing Wayang Gumulung Tunggal: ( 1553 J / 1671 M ). Sekitar abad ke 17, Raden Pekik dari Surabaya menciptakan wayang Klitik, yaitu wayang yang dibuat dari kayu pipih, mirip wayang Purwa. Dalam pagelarannya dipergunakan pakem dari ceritera Damarwulan, pelaksanaan pagelaran dilakukan pada siang hari. Pada tahun 1731 Sultan Hamangkurat I menciptakan wayang dalam bentuk lain yaitu wayang Wong. Wayang wong adalah wayang yang terdiri dari manusia dengan mempergunakan perangkat atau pakaian yang dibuat mirip dengan pakaian yang ada pada wayang kulit. Dalam pagelaran mempergunakan pakem yang berpangkal dari Serat Ramayana dan Serat Mahabarata. Perbedaan wayang Wong dengan wayang Topeng adalah ; pada waktu main, pelaku dari wayang Wong aktif berdialog; sedangkan wayang Topeng dialog para pelakunya dilakukan oleh dalang. Pada jaman pemerintahan Sri Hamangkurat IV; beliau dapat warisan Kitab Serat Pustakaraja Madya dan Serat Witaraja dari Raden Ngabehi Ranggawarsito. Isi buku tersebut menceriterakan riwayat Prabu Aji Pamasa atau Prabu Kusumawicitra yang bertahta di negara Mamenang / Kediri. Kemudian pindah Kraton di Pengging. Isi kitab ini mengilhami beliau untuk menciptakan wayang baru yang disebut wayang Madya. Ceritera dari Wayang Madya dimulai dari Prabu Parikesit, yaitu tokoh terakhir dari ceritera Mahabarata hingga Kerajaan Jenggala yang dikisahkan dalam ceritera Panji. Bentuk wayang Madya, bagian atas mirip dengan wayang Purwa, sedang bagian bawah mirip bentuk wayang gedog. Semasa jaman Revolusi fisik antara tahun 1945 - 1949, usaha untuk mengumandangkan tekad pejuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu usaha ialah melalui seni pedalangan. Khusus untuk mempergelarkan ceritera- ceritera perjuangan tersebut, maka diciptakanlah wayang Suluh. Wayang Suluh berarti wayang Penerangan, karena kata Suluh berarti pula obor sebagai alat yang biasa dipergunakan untuk menerangi tempat yang gelap. Bentuk wayang Suluh, baik potongannya maupun pakaiannya mirip dengan pakaian orang sehari-hari. Bahan dipergunakan untuk membuat wayang Suluh ada yang berasal dari kulit ada pula yang berasal dari kayu pipih. Ada sementara orang berpendapat bahwa wayang suluh pada mulanya lahir di daerah Madiun yang di ciptakan oleh salah seorang pegawai penerangan dan sekaligus sebagai dalangnya. Tidak ada bentuk baku dari wayang Suluh, karena selalu mengikuti perkembangan jaman. Hal ini disebabkan khususnya cara berpakaian masyarakat selalu berubah, terutama para pejabatnya . PERANAN WAYANG DALAM MENUNJANG PENDIDIKAN KEPRIBADIAN BANGSA. Secara lahiriah, kesenian wayang merupakan hiburan yang mengasyikkan baik ditinjau dari segi wujud maupun seni pakelirannya. Namun demikian dibalik apa yang tersurat ini terkandung nilai adiluhung sebagai santapan rohani secara tersirat. Peranan seni dalam pewayangan merupakan unsur dominan. Akan tetapi bilamana dikaji secara mendalam dapat ditelusuri nilai-nilai edukatif yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Unsur-unsur pendidikan tampil dalam bentuk pasemon atau perlambang. Oleh karena itu sampai dimana seseorang dapat melihat nilai- nilai tersebut tergantung dari kemampuan menghayati dan mencerna bentuk-bentuk simbol atau lambang dalam pewayangan. Dalam lakon-lakon tertentu misalnya baik yang diambil dari Serat Ramayana maupun Mahabarata sebenarnya dapat diambil pelajaran yang mengandung pendidikan. Bagaimana peranan Kesenian Wayang sebagai sarana penunjang Pendidikan Kepribadian Bangsa, rasanya perlu mendapat tinjauan secara khusus. Berdasarkan sejarahnya, kesenian wayang jelas lahir di bumi Indonesia. Sifat local genius yang dimiliki bangsa Indonesia, maka secara sempurna terjadi pembauran kebudayaan asing, sehingga tidak terasa sifat asingnya. Berbicara kesenian wayang dalam hubungannya dengan Pendidikan Kepribadian Bangsa tidak dapat lepas dari pada tinjauan kesenian wayang itu sendiri dengan falsafah hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Pancasila sebagai falsafah negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, merupakan ciri khusus yang dapat membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Pancasila adalah norma yang mengatur tingkah laku dan perikehidupan bangsa. Menurut TAP MPR - Rl No. II/ MPR/1993 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara ; disitu ditandaskan bahwa untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. perlu menetapkan Ketetapan yang mengatur Garis- Garis Besar Haluan Negara yang didasarkan atas aspirasi dan Kepribadian Bangsa demi penghayatan dan pengamalan kehidupan kenegaraan yang demokratis - konstitusional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pengertian Kepribadian Bangsa adalah suatu ciri khusus yang konsisten dari bangsa Indonesia yang dapat memberikan identitas khusus, sehingga secara jelas dapat dibedakan dengan bangsa lain. Rumusan Pancasila secara resmi ditetapkan dengan syah sebagai falsafah Negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia sejak berlakunya Undang-Undang Dasar 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4 tercanang rumusan Pancasila yang berbunyi: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia. dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jiwa Pancasila seperti yang termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tersebut, bukanlah masalah yang baru dalam dunia pewayangan. Asas Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam dunia pewayangan dikenal tokoh yang biasa disebut "Hyang Suksma Kawekas" Tokoh ini tidak pernah diwujudkan dalam bentuk wayang, tetapi diakui sebagai Dewa yang Tertinggi. Tokoh Dewa - Dewa yang diwujud kan dalam bentuk wayang, misalnya: Batara Guru, Batara Narada, Batara Wisnu, Batara Brahma, Batara Kamajaya dan lain sebagainya dalam pewayangan digambarkan seperti manusia biasa. Mereka juga dilukiskan memiliki watak serta tabiat yang banyak persamaannya dengan manusia lumrah. Dalam ceritera-ceritera mereka sering pula berbuat salah, bahkan tidak jarang terpaksa minta bantuan manusia dalam menghadapi hal-hal tertentu. Kekawin Arjunawiwaha misalnya, merupakan contoh yang jelas. Pada saat raksasa Nirwatakawaca mengamuk di Suralaya karena maksudnya meminang Dewi Supraba ditolak para Dewa. Para Dewa tidak mampu menghadapinya. Untuk mengamankan Suralaya para Dewa minta bantuan bagawan Mintaraga atau bagawan Ciptaning yaitu nama Arjuna saat menjadi pertapa. Sebagai imbalan jasa karena bagawan Ciptaning berhasil membunuh Raksasa Nirwatakawaca diberi hadiah Dewi Supraba dan Pusaka Pasopati. Disini terlihat bahwa kebenaran yang bersifat mutlak hanya dimiliki Dewa Tertinggi yaitu Hyang Suksma Kawekas. Ajaran ini tidak jauh berbeda dengan ajaran yang terkandung di dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa Asas Kemanusiaan. Jiwa yang terkandung dalam sila Kemanusiaan, pada hakekatnya suatu ajaran untuk mengagung-agungkan norma-norma kebenaran. Bahwasanya kebenaran adalah di atas segala- galanya. Kendatipun kebenaran mutlak hanya berada di tangan Tuhan Yang Maha Esa, namun untuk menjaga keseimbangan kehidupan antara manusia perlu dipupuk kesadaran tenggang rasa yang besar. Kebenaran yang sejati mempunyai sifat unifersil, artinya berlaku kapan saja, dimana saja dan oleh siapapun Juga. Tokoh dalam dunia pewayangan yang memiliki sifat dan watak mengabdi kebenaran banyak jumlahnya. Sebagai contoh dapat dipetik dari Serat Ramayana. Di dalam Serat Ramayana dikenal putera Alengka bernama Raden Wibisono yang mempunyai watak mencerminkan ajaran kemanusiaan. Kisah inti dalam Serat Ramayana berkisar pada kemelut yang terjadi di antara Prabu Dasamuka yang merampas isteri Rama. Tindakan Prabu Dasamuka ini dinilai berada diluar batas kemanusiaan. Raden Wibisono sadar akan hal tersebut, Prabu Dasamuka dianggap melanggar norma perikemanusiaan . Oleh karena itu Raden Wibisono ikut aktif membantu Raden Rama untuk memerangi saudaranya sendiri. Demi kemanusiaan Raden Wibisono rela mengorbankan saudara sendiri yang dianggap berada difihak yang salah. Asas Persatuan Dalam dunia pewayangan tokoh yang memilih jiwa kebangsaan tinggi terlukis pada diri tokoh Kumbakarna digambarkan dalam bentuk raksasa, namun memiliki jiwa ksatria. Sebagai adik Raja Dasamuka, Kumbakarna memiliki sifat yang berbeda. Kumbakarna menentang tindakan Prabu Dasamuka yang merampas Dewi Sinta isteri Rama. Sikap menentang sama dengan sikap Raden Wibisono, tetapi jalan yang ditempuh berbeda. Raden Wibisono menentang dengan aktif memihak Raden Rama, tetapi Kumbakarna tetap berfihak Alengka demi negaranya. Niatnya bukan perang membela kakaknya, tetapi bagaimanapun juga Alengka adalah negaranya yang wajib dibela walaupun harus mengorbankan jiwa raga. Oleh karena itu nama Kumbakarna tercanang sebagai nasionalis yang sejati. Benar atau salah Alengka adalah negaranya. Asas Kerakyatan / Kedaulatan rakyat. Dalam dunia pewayangan dikenal tokoh punakawan yang bernama Semar. Semar adalah punakawan dari para ksatria yang luhur budinya dan baik pekertinya. Sebagai punakawan Semar adalah abdi, tetapi berjiwa pamong, sehingga oleh para ksatria Semar dihormati. Penampilan tokoh Semar dalam pewayangan sangat menonjol. Walaupun dalam kehidupan sehari-hari tidak lebih dari seorang abdi, tetapi pada saat-saat tertentu Semar sering berperan sebagai seorang penasehat dan penyelamat para ksatria disaat menghadapi bahaya baik akibat ulah sesama manusia maupun akibat ulah para Dewa. Dalam pewayangan tokoh Semar sering dianggap sebagai Dewa yang ngejawantah atau Dewa yang berujud manusia. Menurut Serat Kanda dijelaskan bahwa Semar sebenarnya adalah anak Syang Hyang Tunggal yang semula bernama Batara Ismaya saudara tua dari Batara Guru. Semar sebagai Dewa yang berujud manusia mengemban tugas khusus menjaga ketenteraman dunia dalam penampilan sebagai rakyat biasa. Para ksatria utama yang berbudi luhur mempunyai keyakinan bilamana menurut segala nasehat Semar akan mendapatkan kebahagiaan. Semar dianggap memiliki kedaulatan yang hadir ditengah-tengah para ksatria sebagai penegak kebenaran dan keadilan. Dengan kata lain Semar adalah simbul rakyat yang merupakan sumber kedaulatan bagi para ksatria atau yang berkuasa. Asas Keadilan Sosial Unsur keadilan dalam dunia pewayangan dilambangkan dalam diri tokoh Pandawa. Pandawa yang terdiri dari Puntadewa, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa secara bersama- sama memerintah Negara Amarta. Kelimanya digambarkan bersama bahagia dan bersama-sama menderita Tiap-tiap tokoh Pandawa mempunyai ciri watak yang berlainan antara satu dengan lainnya, namun dalam segala tingkah lakunya selalu bersatu dalam menghadapi segala tantangan. Puntadewa yang paling tua sangat terkenal sebagai raja yang adil dan jujur ; bahkan diceriterakan berdarah putih. Puntadewa dianggap titisan Dewa Dharma yang memiliki watak menonjol selalu mementingkan kepentingan orang lain, rasa sosialnya sangat besar. Di ruang Pameran Tetap Museum Negeri Propinsi Jawa Timur Mpu Tantular juga menampilkan Koleksi Wayang Koleksi Wayang bisa dilihat di Ruang VII yaitu Ruang Koleksi Kesenian Jenis Koleksi Wayang yang dipamerkan: Wayang Gedog Koleksi yang dipamerkan: Raden Panji Inukertapab Raden Panji Sinompradopo Bancak Doyok Prabu Lembu Amiluhur Aryo Joyosasono Aryo Joyonagoro Wayang Purwo Jawa timur Koleksi yang dipamerkan: Puntodewo Arjuno Werkudoro Kresno Sencaki Suyudono Sengkuni Dursosono Bolodewo Karno Wayang Purwo Jawa Tengah Koleksi yang dipamerkan: Puntodewo Arjuno Nakulo Sadewo Werkudoro Kresno Suyudono Dursosono Indrajid Kombokarno Wayang Kulit Bangkalan Koleksi yanq dipamerkan: Rama Sinta Lesmana Sugriwa Anoman Dasamuka Trijata Sarpakenaka Indrajid Kombokarno Wayang Klitik Purwo Koleksi yang dipamerkan: Narodo Durno Jembawan Bolodewo Brotoseno Kombokarno Wayang Klitik Damarwulan Koleksi yang dipamerkan: Minakjinggo Dayun Browijoyo Damarwulan Layang Seto Layang Kumitir Noyo Genggong Wayang Golek Purwo Koleksi yang dipamerkan: Anoman Bimo Bodronoyo Sumantri Prahasto Bolodewo Wayang Golek Damarwulan Koleksi yang dipamerkan: Layang Kumitir Patih Logender Kencono Wungu Damarwulan Anjasmoro Puyengan Patih Tuban Dayun Wayang Golek Menak Koleksi yang dipamerkan: Dewi Rengganis Umarmoyo Umarmadi Patih Abdullah Akbar Raja Lamdaur Menak Jayengrono
12:41 PM | 0 Comments
Ganyang Malaysia
Sekilas mari kita sedikit menelaah sejarah..
Konfrontasi Indonesia-Malaysia atau yang lebih dikenal sebagai Konfrontasi saja adalah sebuah perang mengenai masa depan pulau Kalimantan, antara Malaysia dan Indonesia pada tahun 1962-1966.
Perang ini berawal dari keinginan Malaysia untuk menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak dengan Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1961. Keinginan itu ditentang oleh Presiden Soekarno yang menganggap Malaysia sebagai "boneka" Britania.
Latar belakang
Pada 1961, Kalimantan dibagi menjadi empat administrasi. Kalimantan, sebuah provinsi di Indonesia, terletak di selatan Kalimantan. Di utara adalah Kerajaan Brunei dan dua koloni Inggris; Sarawak dan Britania Borneo Utara, kemudian dinamakan Sabah. Sebagai bagian dari penarikannya dari koloninya di Asia Tenggara, Inggris mencoba menggabungkan koloninya di Kalimantan dengan Semenanjung Malaya untuk membentuk Malaysia.
Rencana ini ditentang oleh Pemerintahan Indonesia; Presiden Soekarno berpendapat bahwa Malaysia hanya sebuah boneka Inggris, dan konsolidasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Inggris di kawasan ini, sehingga mengancam kemerdekaan Indonesia. Filipina juga membuat klaim atas Sabah, dengan alasan daerah itu memiliki hubungan sejarah dengan Filipina melalui Kepulauan Sulu.
Di Brunei, Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU) memberontak pada 8 Desember 1962. Mereka mencoba menangkap Sultan Brunei, ladang minyak dan sandera orang Eropa. Sultan lolos dan meminta pertolongan Inggris. Dia menerima pasukan Inggris dan Gurkha dari Singapura. Pada 16 Desember, Komando Timur Jauh Inggris (British Far Eastern Command) mengklaim bahwa seluruh pusat pemberontakan utama telah diatasi, dan pada 17 April 1963, pemimpin pemberontakan ditangkap dan pemberontakan berakhir.
Filipina dan Indonesia resminya setuju untuk menerima pembentukan Malaysia apabila mayoritas di daerah yang ribut memilihnya dalam sebuah referendum yang diorganisasi oleh PBB. Tetapi, pada 16 September, sebelum hasil dari pemilihan dilaporkan. Malaysia melihat pembentukan federasi ini sebagai masalah dalam negeri, tanpa tempat untuk turut campur orang luar, tetapi pemimpin Indonesia melihat hal ini sebagai perjanjian yang dilanggar dan sebagai bukti imperialisme Inggris.
Konfrontasi Indonesia-Malaysia
Sejak demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur, ketika para demonstran menyerbu gedung KBRI, merobek-robek foto Soekarno, membawa lambang negara Garuda Pancasila ke hadapan Tunku Abdul Rahman—Perdana Menteri Malaysia saat itu—dan memaksanya untuk menginjak Garuda, amarah Soekarno terhadap Malaysia pun meledak.
Konfrontasi Indonesia-Malaysia
Soekarno yang murka karena hal itu mengutuk tindakan Tunku yang menginjak-injak lambang negara Indonesia[1] dan ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan sebutan "Ganyang Malaysia" kepada negara Federasi Malaysia yang telah sangat menghina Indonesia dan presiden Indonesia.
Perang
Pada 20 Januari 1963, Menteri Luar Negeri Indonesia Soebandrio mengumumkan bahwa Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap Malaysia. Pada 12 April, sukarelawan Indonesia (sepertinya pasukan militer tidak resmi) mulai memasuki Sarawak dan Sabah untuk menyebar propaganda dan melaksanakan penyerangan dan sabotase. Pada 27 Juli, Sukarno mengumumkan bahwa dia akan meng-"ganyang Malaysia". Pada 16 Agustus, pasukan dari Rejimen Askar Melayu DiRaja berhadapan dengan lima puluh gerilyawan Indonesia.
Meskipun Filipina tidak turut serta dalam perang, mereka memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia.
Federasi Malaysia resmi dibentuk pada 16 September 1963. Brunei menolak bergabung dan Singapura keluar di kemudian hari.
Ketegangan berkembang di kedua belah pihak Selat Malaka. Dua hari kemudian para kerusuhan membakar kedutaan Britania di Jakarta. Beberapa ratus perusuh merebut kedutaan Singapura di Jakarta dan juga rumah diplomat Singapura. Di Malaysia, agen Indonesia ditangkap dan massa menyerang kedutaan Indonesia di Kuala Lumpur.
Di sepanjang perbatasan di Kalimantan, terjadi peperangan perbatasan; pasukan Indonesia dan pasukan tak resminya mencoba menduduki Sarawak dan Sabah, dengan tanpa hasil.
Pada 1964 pasukan Indonesia mulai menyerang wilayah di Semenanjung Malaya. Di bulan Agustus, enam belas agen bersenjata Indonesia ditangkap di Johor. Aktivitas Angkatan Bersenjata Indonesia di perbatasan juga meningkat. Tentera Laut DiRaja Malaysia mengerahkan pasukannya untuk mempertahankan Malaysia. Tentera Malaysia hanya sedikit saja yang diturunkan dan harus bergantung pada pos perbatasan dan pengawasan unit komando. Misi utama mereka adalah untuk mencegah masuknya pasukan Indonesia ke Malaysia. Sebagian besar pihak yang terlibat konflik senjata dengan Indonesia adalah Inggris dan Australia, terutama Special Air Service.
Pada 17 Agustus pasukan terjun payung mendarat di pantai barat daya Johor dan mencoba membentuk pasukan gerilya. Pada 2 September 1964 pasukan terjun payung didaratkan di Labis, Johor. Pada 29 Oktober, 52 tentara mendarat di Pontian di perbatasan Johor-Malaka dan ditangkap oleh pasukan Rejimen Askar Melayu Di Raja.
Ketika PBB menerima Malaysia sebagai anggota tidak tetap. Sukarno menarik Indonesia dari PBB pada tanggal 20 Januari 1965 dan mencoba membentuk Konferensi Kekuatan Baru (Conference of New Emerging Forces, Conefo) sebagai alternatif.
Sebagai tandingan Olimpiade, Soekarno bahkan menyelenggarakan GANEFO (Games of the New Emerging Forces) yang diselenggarakan di Senayan, Jakarta pada 10-22 November 1963. Pesta olahraga ini diikuti oleh 2.250 atlet dari 48 negara di Asia, Afrika, Eropa dan Amerika Selatan, serta diliput sekitar 500 wartawan asing.
Pada Januari 1965, Australia setuju untuk mengirimkan pasukan ke Kalimantan setelah menerima banyak permintaan dari Malaysia. Pasukan Australia menurunkan 3 Resimen Kerajaan Australia dan Resimen Australian Special Air Service. Ada sekitar empat belas ribu pasukan Inggris dan Persemakmuran di Australia pada saat itu. Secara resmi, pasukan Inggris dan Australia tidak dapat mengikuti penyerang melalu perbatasan Indonesia. Tetapi, unit seperti Special Air Service, baik Inggris maupun Australia, masuk secara rahasia (lihat Operasi Claret). Australia mengakui penerobosan ini pada 1996.
Pada pertengahan 1965, Indonesia mulai menggunakan pasukan resminya. Pada 28 Juni, mereka menyeberangi perbatasan masuk ke timur Pulau Sebatik dekat Tawau, Sabah dan berhadapan dengan Regimen Askar Melayu Di Raja.
Akhir konfrontasi
Menjelang akhir 1965, Jendral Soeharto memegang kekuasaan di Indonesia setelah berlangsungnya kudeta. Oleh karena konflik domestik ini, keinginan Indonesia untuk meneruskan perang dengan Malaysia menjadi berkurang dan peperangan pun mereda.
Pada 28 Mei 1966 di sebuah konferensi di Bangkok, Kerajaan Malaysia dan pemerintah Indonesia mengumumkan penyelesaian konflik. Kekerasan berakhir bulan Juni, dan perjanjian perdamaian ditanda tangani pada 11 Agustus dan diresmikan dua hari kemudian.
Akibat
Konfrontasi ini merupakan salah satu penyebab kedekatan Presiden Soekarno dengan PKI, menjelaskan motivasi para tentara yang menggabungkan diri dalam gerakan G30S/Gestok (Gerakan Satu Oktober), dan juga pada akhirnya menyebabkan PKI melakukan penculikan petinggi Angkatan Darat.
sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Konfrontasi_Indonesia-Malaysia
Tambahan lain...
Soekarno, Malaysia, dan PKI
Salah satu pertanyaan yang sering diajukan adalah apa hubungan Soekarno dengan PKI? Benarkah Soekarno mau menyerahkan Indonesia kepada PKI? Jawabannya tidak! Soekarno memerlukan PKI karena saat itu ia ingin mengganyang Malaysia. Namun, Soekarno sendiri tak mau membiarkan PKI naik ke panggung kekuasaan.
Seberapa jauh keterlibatan Soekarno dalam tragedi tersebut? Apa saja yang termuat dalam berbagai dokumen Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat dan CIA yang baru saja dideklasifikasikan?
Satu hal yang kurang diperhatikan para sejarawan yang meneliti kedekatan Soekarno dan PKI adalah hubungan antara konfrontasi Malaysia dan kedekatan Soekarno dengan PKI.
Demonstrasi anti-Indonesia
Sejak demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur, di mana para demonstran menyerbu gedung KBRI, merobek-robek foto Soekarno, membawa lambang negara Garuda Pancasila ke hadapan Tunku Abdul Rahman—Perdana Menteri Malaysia saat itu—dan memaksanya untuk menginjak Garuda, amarah Soekarno terhadap Malaysia pun meledak.
Howard Jones, Duta Besar AS saat itu, melaporkan kepada Washington bahwa ia bertemu Soekarno. "Saat itu Soekarno marah besar.... Tidak ada lagi pertukaran salam. Tak ada basa-basi…. Menjawab pertanyaan saya, apakah situasi sudah terkendali, Soekarno meledak dan mengutuk tindakan Tunku. "Sejak kapan seorang kepala negara pernah menginjak-injak lambang negara lain?" Soekarno juga menyebutkan fotonya yang dirobek dan diinjak-injak. "Rakyat Indonesia sudah murka! Ini Asia, tahun 1963. Saya juga amat beremosi! (telegram dari Kedubes AS di Indonesia kepada Departemen Luar Negeri AS, 19 September 1963)
Howard Jones menyatakan simpatinya, tetapi ia menekankan bahwa Indonesia tak bisa mengandalkan bantuan AS jika Soekarno ingin melakukan balas dendam. Sementara itu, TNI Angkatan Darat terpecah: Jenderal Ahmad Yani tidak bersedia mengerahkan pasukan untuk menyerbu Malaysia karena tidak merasa tentara Indonesia cukup siap menghadapi Malaysia yang dibelakangi Inggris. Namun, Jenderal AH Nasution setuju untuk mengganyang Malaysia karena ia khawatir isu Malaysia akan ditunggangi PKI untuk memperkuat posisinya di percaturan politik di Indonesia.
Saat itu PKI merupakan pendukung terbesar gerakan mengganyang Malaysia, yang dianggap antek neokolonialisme dan imperialisme. Namun, pertimbangan PKI bukan didasarkan sekadar idealisme. PKI berusaha membangkitkan semangat nasionalisme Indonesia dan menempatkan PKI sebagai gerakan nasionalis yang lebih nasionalis daripada tentara untuk memperkuat posisinya dalam percaturan politik di Indonesia, yang saat itu berpusat pada Soekarno, tentara, dan PKI.
Melihat dukungan tentara yang setengah-setengah, Soekarno kecewa, padahal ia ingin sekali mengganyang Malaysia. Sejak saat itulah, hubungan Soekarno dan PKI bertambah kuat, apalagi setelah tentara sendiri mengalami kegagalan dalam operasi gerilya di Malaysia. Penyebab kegagalan itu bukan karena tentara Indonesia tidak berkualitas, tetapi para pemimpin TNI Angkatan Darat di Jakarta tidak tertarik untuk mengeskalasi konfrontasi.
Kita harus memerhatikan secara saksama jalur pemikiran para pemimpin Angkatan Darat saat itu. Mereka menghadapi buah simalakama. Mereka tidak mau mengeskalasi konflik karena tidak tak yakin akan bisa menang menghadapi Inggris. Di sisi lain, jika mereka tak melakukan apa-apa, Soekarno akan mengamuk. Tak peduli keputusan apa yang diambil, PKI akan tetap untung.
Akhirnya, para pemimpin Angkatan Darat mengambil posisi unik. Mereka menyetujui perintah Soekarno untuk mengirimkan tentara ke Kalimantan, tetapi tak akan benar-benar serius dalam konfrontasi ini agar situasi tak bertambah buruh menjadi perang terbuka Indonesia melawan Malaysia-Inggris (dan Australia-Selandia Baru). Tak heran, Brigadir Jenderal Suparjo, komandan pasukan di Kalimantan Barat, mengeluh, konfrontasi tak dilakukan sepenuh hati dan ia merasa operasinya disabotase dari belakang. (JAC Mackie, 1971, hal 214)
Kekhawatiran Soekarno
Namun, pada saat yang sama, gagalnya konfrontasi juga berakibat buruk bagi para penentang PKI, seperti Partai Murba. Posisi PKI menguat, sampai 25 November 1964.
Kepada Washington, Howard Jones melaporkan, Adam Malik, Chaerul Saleh, Jenderal Nasution, Jenderal Sukendro, dan banyak lagi yang lain meminta Pemerintah AS membantu menyelamatkan kaum moderat di Indonesia dari posisi mereka yang amat sulit (akibat menguatnya posisi PKI)…. Sebagian tentara Indonesia merasa malu karena gagalnya usaha mengganyang Malaysia. (telegram dari Kedubes AS di Indonesia kepada Departemen Luar Negeri AS, 25 November 1964)
Sementara itu, secara internasional pun posisi PKI bertambah kuat dengan semakin dekatnya hubungan Indonesia dengan China-Beijing. Kedekatan ini disebabkan kesuksesan China dalam menguji bom nuklir dan dukungan Beijing kepada konfrontasi Malaysia. Di sisi lain, Soekarno merasa khawatir dengan PKI yang dianggap terlalu kuat. Namun, masalahnya, ia amat memerlukan PKI untuk mengganyang Malaysia, apalagi karena Indonesia sendiri sudah terkucil di lingkungan internasional akibat konfrontasi tersebut.
Kekhawatiran Soekarno terlihat dalam dokumen CIA yang baru dideklasifikasikan beberapa tahun lalu, bertanggalkan 13 Januari 1965. Dokumen itu menyebutkan, dalam sebuah percakapan santai dengan para pemimpin politik sayap kanan, Soekarno menyatakan tak bisa menoleransi gerakan anti-PKI karena ia butuh dukungan PKI untuk menghadapi Malaysia. Ia menyatakan, namanya sudah "jatuh" di dunia internasional dan Indonesia dianggap negara gila karena keputusannya membawa Indonesia keluar dari PBB. Namun, Soekarno menekankan, suatu waktu, "giliran PKI akan tiba" dan saat itu gerakan menentang PKI sama dengan gerakan untuk menentang Soekarno. Soekarno berkata, "Kamu bisa menjadi teman atau musuh saya. Itu terserah kamu." Soekarno mengakhiri percakapan itu dengan berkata, "Untukku, Malaysia itu musuh nomor satu. Suatu saat saya akan membereskan PKI, tetapi tidak sekarang."
Dari sini terlihat, kedekatan Soekarno dengan PKI diakibatkan gagalnya TNI Angkatan Darat memenuhi keinginan Soekarno mengganyang Malaysia. Soekarno di sini terlihat bukan sebagai antek atau pendukung PKI, tetapi ia memang berusaha menggunakan PKI untuk membantu kebijakannya dalam mengganyang Malaysia. Kegagalan para pemimpin TNI Angkatan Darat juga membuat tentara-tentara, seperti Brigadir Jenderal Suparjo kesal kepada para pimpinan Angkatan Darat. Mereka akhirnya merasa perlu melakukan operasi untuk mengadili para pemimpin TNI Angkatan Darat yang dianggap berkhianat kepada misi yang dibebankan Soekarno. Untuk melakukan hal ini, mereka memutuskan untuk berhubungan dengan orang-orang dari PKI karena dianggap memiliki misi yang sama, yakni mengganyang Malaysia. Hal ini akhirnya menyebabkan peristiwa yang sampai sekarang disebut sebagai G30S/PKI.
sumber :
Artikel Kompas bertajuk "Sukarno, Malaysia, dan PKI" tanggal Sabtu, 29 September 2007
Tentang pidato Bung Karno tahun 1963 yang isinya Ganyang Malaysia, sekilas kata katanya:
Ini dadaku, mana dadamu?
Kalau Malaysia mau konfrontasi ekonomi
Kita hadapi dengan konfrontasi ekonomi
Kalau Malaysia mau konfrontasi politik
Kita hadapi dengan konfrontasi politik
Kalau Malaysia mau konfrontasi militer
Kita hadapi dengan konfrontasi militer
12:36 PM | 0 Comments
Tarawih...???23 ato 8
TARAWIH 11 ATO 23, MANA YANG BENAR ? Semua benar? Mari kite analisis bu`.. 11 rakaat Nabi dalam pas tarawih melaksanakan 8 rakaat dengan 3 rakaat witir.. Dalam tarawih beliau tidak pernah tergesa-gesa,meski hanya 11 rakaat..endingnya bisa sampai midnight.. Perlu diingat pula dalam melaksanakan tarawih di masjid, hanya pada hari pertama dan kedua saja Ramadhan saja.sedangkan hari berikutnya hingga hari terakhir Beliau tarawih sendiri di rumah.Padahal hari ke tiga kaumnya yangdatang ke masjid semakin banyak.. Hal ini membuat umat Nabi bertanya tanya..Beberapa sahabatpun pergi ke rumah Nabi, kemudian salah seorang dari mereka bertanya.. “Mengapa tadi malam Nabi tidak ke Masjid ?” Beliau menjawab : “Sebetulnya tidak ada halangan bagi saya untuk pergi ke masjid,Akan tetapi saya khawatir salat tarawih ini akan menjadi kewajiban”… Mendapat jawaban demikian para sahabat senang dan kemudian pamit. 23 rakaat Bagi mereka yang mengerjakan tarawih 23 rakaat,ini berpedoman pada Khalifah Umar bin Khattab. Kalaitu Umar melihat kaumnya dalam melaksanakan tarawih tidak beraturan,tidak kompak,ada yang mengerjakan tarawih sendiri, ada yang berkelompok. Melihat hal yang demikian, Umar lantas berinisiatif untuk mengumpulkan orang – orang yang salat tadi untuk dijadikan satu dengan satu imam saja dan dalam melaksanakannya jumlah rakaat ditambah menjadi 20 dan 3 witir.. Kita diperkenankan oleh Rasulullah SAW untuk mengikuti Khulafaurrasyidin di samping harus mengikuti ajaran Rasulullah SAW sendiri… Hal ini sesuai dengan Hadits Baliau “Hendaknya kamu mengikuti sunahku dan sunah pada Khulafaurrasyidin,setelah aku” So.. Pilih yang mana….??
12:32 PM | 0 Comments